Jumat, 18 Juni 2021

EXPERT SYSTEM/SISTEM PAKAR lanjutan

 Tentang expert system lanjutan yang terdiri dari : 

1. Konsep Expert System/Sistem Pakar 

Ada enam hal yang menjadi konsep dasar dari sebuah Sistem Pakar, yaitu :

Keahlian (Expertise)

Keahlian dapat diperoleh dari pelatihan/training, membaca atau dari pengalaman. Keahlian itu meliputi :

- Fakta-fakta tentang area

- Teori-teori tentang area

- Aturan-aturan tentang apa yang harus dilakukan dalam situasi permasalahan yang

- Strategi global untuk memecahkan

Pakar (Expert)

Sulit untuk mendefinisikan apakah yang dimaksud dengan pakar itu. Masalahnya adalah berapa banyak keahlian yang harus dimiliki oleh seseorang agar dapat dikualifikasikan sebagai pakar. Namun berikut ini dijelaskan beberapa kualifikasi yang harus dimiliki oleh seorang pakar :

- Dapat mengenal dan merumuskan

- Dapat memecahkan masalah dengan cepat dan

- Dapat menjelaskan suatu

- Dapat menentukan

- Belajar dari pengalaman

Pemindahan Keahlian (Transferring Expertise)

Tujuan dari sistem pakar adalah memindahkan keahlian dari seorang pakar ke komputer dan kemudian ke manusia lain yang bukan pakar. Proses ini meliputi empat kegiatan, yaitu :

- Memperoleh pengetahuan pakar

- Merepresentasikan pengetahuan ke dalam komputer

- Mengolah pengetahuan sehingga dapat menghasilkan kesimpulan.

- Memindahkan pengetahuan ke pengguna

Pengetahuan disimpan dalam komputer berupa komponen yang disebut knowledge base. Pengetahuan ini dibedakan menjadi dua, yaitu fakta dan rule.

Menarik Kesimpulan (Inferencing)

Keistimewaan dari sistem pakar adalah kemampuan nalarnya. Komputer diprogram sehingga dapat membuat kesimpulan. Pengambilan keputusan ini dilaksanakan dalam komponen yang disebut inference engine.

Aturan (Rule)

Kebanyakan sistem pakar adalah sistem berbasis rule, pengetahuan disimpan dalam bentuk rule-rule sebagai prosedur pemecahan masalah.

Kemampuan Menjelaskan (Explanatin Capability)

Keistimewaan lain dari sistem pakar adalah kemampuan menjelaskan darimana asal sebuah solusi/rekomendasi diperoleh.


2. Struktur Expert System/Sistem Pakar 



3. Komponen Expert System/Sistem Pakar

 Komponen Sistem Pakar terdiri dari :

1. Fasilitas Akuisisi pengetahuan

2. Basis Pengetahuan dan Basis Aturan

3. Mekanisme Inferensi

4. Fasilitas Belajar Mandiri

5. Fasilitas Penjelasan Sistem

6. Antarmuka Pemakai


4. Tahap Pengembangan Expert System/Sistem PakarSistem Pakar dikembangkan dengan mengikuti

6 tahap seperti berikut ini :

1. Identifikasi

2. Konseptualisasi

3. Formalisasi

4. Implementasi

5. Evaluasi

6. Pengembangan Sistem      


ROBOTIC


Rangkuman pertemuan -13 tentang robotic

Robot 

Istilah ini pertama kali diperkenalkan ke dalam bahasa Inggris oleh penulis dan dramawan asal Chechnya, Karel Capek, yang memiliki arti pekerja dalam aksi panggungya yang berjul R.U.R (Rossum’s Universal Robots) pada tahun 1921.  

Robotik 

Robotik adalah ilmu yang mematerikan kecerdasan/intelegensia terhadap energi, artinya pengendalian secara cerdas terhadap gerakan yang terkoordinasi secara nyata.  Istilah ini diperkenalkan oleh Isaac Asimov untuk pertama kalinya dalam cerita pendeknya yang berjudul Runaround yang terbit tahun 1942.




1. Tipe Robot 

1. Robot Industri  bentuknya sudah fix dan  membutuhkan tempat yang tetap 

2. Robot Autonomous / Personal bentuknya lebih fleksibel dan tidak  membutuhkan tempat yang tetap  (mandiri)

2. Klasifikasi Robot 




3. Robotika di Indonesia 

Sejak tahun 80an, pendayagunaan dan pemanfaatan permesinan otomatis telah dilakukan terutama melalui sejumlah industri strategis, di antaranya: PT PINDAD (sistem, peralatan, dll.), PT LEN Industri (IT, perangkat lunak, komputasi), PT Bharata dan PTBBI (pengecoran presisi untuk membuat bagian-bagian mesin), dll. Di samping itu, PT DI dan PT PAL, yang merupakan pengguna mesin otomatis, telah menguasai pengetahuan mengenai operasionalisasi robot untuk teknologi pesawat terbang dan teknologi perkapalan.

Kontes Robot Indonesia pertama kali diselenggarakan oleh Depdiknas tahun 1990. Sebelas tahun berikutnya, tepatnya pada tahun 2001, salah satu perwakilan dari Indonesia, yaitu tim B-Cak dari PENS - ITS telah berhasil mencapai prestasi yang spektakuler, yakni dengan keluar sebagai Juara Pertama pada Asia Pasific Broadcasting (ABU) Robocon yang diselenggarakan di Tokyo.

Pada tahun 2001 juga, Kementerian Ristek bersama dengan Depdiknas telah mempromosikan juara Kontes Robot Indonesia dalam pameran Ristek tahunan yaitu RITECH EXPO (Research, Inovation, Technology Expo) yang diselenggarakan di Balai Sidang Jakarta. Dalam pameran tersebut terlihat respon positif dan antusiasme dari masyarakat.

Menjelang Kontes Robot Indonesia 2004, Kementerian Ristek bekerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional - Fakultas Teknik Universitas Indonesia telah menyelenggarakan semiloka (seminar dan lokakarya) dengan tema "Peluang dan Tantangan Teknologi Robot di Indonesia". Semiloka ini diselenggarakan dengan tujuan mempertemukan pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka pengembangan teknologi robot, agar para stakeholders tersebut dapat saling berbagi informasi terbaru dan berbagi pemahaman mengenai isu-isu teknologi robot yang sedang berkembang saat itu. Sasaran yang ingin di capai dengan semiloka ini adalah terdifusinya teknologi robot ke kalangan masyarakat yang lebih luas. Yang menjadi sasaran dalam semiloka tersebut adalah difusi teknologi robot pada kalangan masyarakat yang lebih luas. Dengan diselenggarakannya seminar ini, diharapkan kalangan mahasiswa dapat memperoleh informasi mengenai kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah serta kebutuhan industri dalam pemanfaatan dan pendayagunaan robot. Di sisi lain, pihak industri bisa mendapatkan informasi dan gambaran mengenai pemanfaatan dan pendayagunaan robot untuk keperluan dan kepentingan industry, serta prospek dan kemampuan yang para mahasiswa dalam mengembangkan teknologi robot

4. Jenis-jenis robot yang dikembangkan di Indonesia untuk Melawan pandemic covid-19

ANJING BOSTON

Robot berkaki empat, Spot, buatan Boston Dynamics ini pertama kali menarik perhatian melalui promosi di YouTube pada 2018. Robot anjing ini mampu membawa muatan 14 kilogram dengan kecepatan 1,6 meter per detik dan tenaga baterai swap yang bisa bertahan 90 menit. Spot tidak dijual bebas. Hanya industri terpilih, seperti konstruksi, minyak dan gas, listrik, pertambangan, keamanan publik, serta kesehatan, yang bisa menggunakan dengan skema sewa. Harga sewa per unit: Rp 350 juta


PERAWAT TOMMY

Robot humanoid yang dijuluki Tommy ini melayani pasien di unit perawatan intensif Rumah Sakit Circolo di Varese, sebelah utara Milan, Italia. Tommy sebetulnya robot Sanbot Elf buatan Qihan Technology Co, Shenzhen, Cina. Elf berdimensi 902 x 421 x 331 milimeter dan berbobot 19 kilogram. Memiliki kecepatan gerak 0,8 meter per detik, Tommy bisa mengukur tekanan darah dan saturasi oksigen pasien. Pasien dapat berkomunikasi dengan dokter via Tommy.


ANJING CINA

Robot anjing A1 buatan Unitree ini berbentuk sangat mirip dengan Spot milik Boston Dynamics. Bedanya, A1 menyasar konsumen pribadi untuk dijadikan anjing piaraan. A1 memiliki panjang 620 milimeter dan lebar 300 milimeter. Bobotnya 11,8 kilogram dan mampu membawa beban 5 kilogram. Kecepatan larinya 3,3 meter per detik dan ia bisa bersalto. Robot ini menggunakan baterai ion litium yang dapat bertahan selama dua jam.


ASISTEN MEDIS GINGER

Robot pembantu tenaga medis Ginger buatan perusahaan Cina, CloudMinds, ini sudah bertugas di rumah sakit darurat Wuhan Wuchang Smart Field Hospital. Ginger, yang aslinya bernama XR-1, memiliki sistem penghindar rintangan dan navigasi otomatis. Ia bisa mengantarkan obat serta makanan dan minuman kepada pasien. Robot yang bekerja dengan kecerdasan buatan ini dapat berbicara dan mengenal suara. Ginger disewakan harian, bulanan, atau tahunan.

Implementasi dan Pemeliharaan

IMPLEMENTASI DAN PEMELIHARAAN Pertemuan-14 1. Implementasi Perangkat Lunak IMPLEMENTASI • Perancangan dan implementasi PL adalah tahap dalam...